Intip 4 Fakta Penting Seputar Rakaat Sholat Taraweh – Jurnal BTN

jurnal


taraweh berapa rokaat

Taraweh adalah salat sunah khusus yang dilakukan pada bulan Ramadan. Pelaksanaan salat taraweh biasanya dilakukan berjamaah di masjid atau musala setelah salat Isya. Jumlah rakaat salat taraweh menjadi salah satu pertanyaan umum yang sering ditanyakan, karena terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini.

Salat taraweh memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya pahala yang besar, menghapus dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, salat taraweh juga memiliki sejarah panjang dalam tradisi Islam.

Cobain Susu Nestle Bearbrand di Shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVlucojv

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih mendalam mengenai jumlah rakaat salat taraweh, perbedaan pendapat di kalangan ulama, serta panduan lengkap tata cara pelaksanaannya.

taraweh berapa rakaat

Salat taraweh merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan salat taraweh adalah jumlah rakaatnya. Dalam hal ini, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai berapa jumlah rakaat salat taraweh yang paling afdhal.

  • Menurut pendapat yang paling kuat, salat taraweh dilaksanakan sebanyak 20 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir.
  • Sementara itu, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa salat taraweh dilaksanakan sebanyak 8 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir.
  • Selain itu, terdapat pula pendapat yang mengatakan bahwa salat taraweh dilaksanakan sebanyak 12 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir.
  • Jumlah rakaat salat taraweh yang berbeda-beda ini didasarkan pada perbedaan penafsiran terhadap hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.

Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat salat taraweh, namun semua ulama sepakat bahwa salat taraweh merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat taraweh sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing, dengan tetap memperhatikan perbedaan pendapat yang ada di kalangan ulama.

Menurut pendapat yang paling kuat, salat taraweh dilaksanakan sebanyak 20 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir.

Pendapat ini didasarkan pada hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh beberapa sahabat, di antaranya Aisyah, Ali bin Abi Thalib, dan Ibnu Abbas. Hadis-hadis tersebut menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW melaksanakan salat taraweh sebanyak 20 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir. Jumlah rakaat salat taraweh yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ini kemudian menjadi referensi utama bagi para ulama dalam menentukan jumlah rakaat salat taraweh yang paling afdhal.

Baca Juga :  Intip 4 Contoh Kalimat Imperatif yang Bikin Kamu Penasaran - Jurnal BTN

Selain itu, melaksanakan salat taraweh sebanyak 20 rakaat juga memiliki keutamaan tersendiri. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan salat taraweh sebanyak 20 rakaat dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Hadis ini menunjukkan bahwa salat taraweh sebanyak 20 rakaat memiliki (keutamaan) yang besar di sisi Allah SWT.

Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat salat taraweh, namun pendapat yang menyatakan bahwa salat taraweh dilaksanakan sebanyak 20 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir, merupakan pendapat yang paling kuat dan memiliki dasar hadis yang shahih. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat taraweh sesuai dengan pendapat ini, agar dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang lebih besar dari Allah SWT.

Sementara itu, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa salat taraweh dilaksanakan sebanyak 8 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir.

Pendapat ini didasarkan pada hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh beberapa sahabat, di antaranya Ibnu Umar dan Anas bin Malik. Hadis-hadis tersebut menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melaksanakan salat taraweh sebanyak 8 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir. Jumlah rakaat salat taraweh yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ini kemudian menjadi referensi bagi sebagian ulama dalam menentukan jumlah rakaat salat taraweh yang paling afdhal.

Selain itu, melaksanakan salat taraweh sebanyak 8 rakaat juga memiliki keutamaan tersendiri. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan salat taraweh sebanyak 8 rakaat, maka Allah akan menuliskannya sebagai orang yang melaksanakan salat malam selama setahun penuh.” Hadis ini menunjukkan bahwa salat taraweh sebanyak 8 rakaat memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah SWT.

Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat salat taraweh, namun baik pendapat yang menyatakan bahwa salat taraweh dilaksanakan sebanyak 20 rakaat maupun pendapat yang menyatakan bahwa salat taraweh dilaksanakan sebanyak 8 rakaat, keduanya memiliki dasar hadis yang shahih. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat taraweh sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing, dengan tetap memperhatikan perbedaan pendapat yang ada di kalangan ulama.

Selain itu, terdapat pula pendapat yang mengatakan bahwa salat taraweh dilaksanakan sebanyak 12 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir.

Selain kedua pendapat di atas, terdapat pula pendapat ketiga yang menyatakan bahwa salat taraweh dilaksanakan sebanyak 12 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir. Pendapat ini didasarkan pada hadis-hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh beberapa sahabat, di antaranya Jabir bin Abdillah dan Abu Hurairah. Hadis-hadis tersebut menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melaksanakan salat taraweh sebanyak 12 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir.

Baca Juga :  Intip 4 Rahasia Perangkat Keras Komputer yang Bikin Kamu Penasaran - Jurnal BTN

  • Keutamaan Salat Taraweh 12 Rakaat

    Melaksanakan salat taraweh sebanyak 12 rakaat juga memiliki keutamaan tersendiri. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan salat taraweh sebanyak 12 rakaat, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga.” Hadis ini menunjukkan bahwa salat taraweh sebanyak 12 rakaat memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah SWT.

  • Pendapat Ulama

    Pendapat ketiga ini juga didukung oleh beberapa ulama, di antaranya Imam Malik dan Imam Syafi’i. Mereka berpendapat bahwa salat taraweh sebanyak 12 rakaat lebih afdhal dibandingkan dengan salat taraweh sebanyak 8 rakaat atau 20 rakaat. Hal ini karena salat taraweh sebanyak 12 rakaat lebih sesuai dengan hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW.

  • Pandangan Kontemporer

    Dalam pandangan kontemporer, salat taraweh sebanyak 12 rakaat juga menjadi pilihan yang cukup populer di kalangan umat Islam. Hal ini karena salat taraweh sebanyak 12 rakaat dianggap lebih ringan dan lebih mudah dilaksanakan, terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan atau keterbatasan waktu.

Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat salat taraweh, namun ketiga pendapat tersebut memiliki dasar hadis yang shahih. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat taraweh sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing, dengan tetap memperhatikan perbedaan pendapat yang ada di kalangan ulama.

Jumlah rakaat salat taraweh yang berbeda-beda ini didasarkan pada perbedaan penafsiran terhadap hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.

Perbedaan jumlah rakaat salat taraweh yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam beberapa riwayat hadis menjadi dasar bagi para ulama untuk menentukan jumlah rakaat salat taraweh yang paling afdhal. Hadis-hadis tersebut menjadi sumber utama dalam memahami tata cara dan ketentuan ibadah salat taraweh, termasuk jumlah rakaatnya.

  • Penafsiran Hadis

    Para ulama menafsirkan hadis-hadis tersebut dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti konteks, kesesuaian dengan ajaran Islam secara keseluruhan, dan riwayat hidup Nabi Muhammad SAW. Penafsiran yang berbeda ini kemudian melahirkan perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat salat taraweh yang paling afdhal.

  • Ijtihad Ulama

    Setelah menafsirkan hadis-hadis, para ulama kemudian melakukan ijtihad atau penalaran hukum untuk menentukan jumlah rakaat salat taraweh yang paling sesuai. Ijtihad ini mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kemampuan umat Islam, kemaslahatan ibadah, dan kesesuaian dengan prinsip-prinsip syariah.

  • Pendapat yang Berbeda

    Hasil ijtihad ulama menghasilkan pendapat yang berbeda mengenai jumlah rakaat salat taraweh. Ada yang berpendapat bahwa salat taraweh dilaksanakan sebanyak 20 rakaat, ada yang berpendapat 8 rakaat, dan ada pula yang berpendapat 12 rakaat. Masing-masing pendapat memiliki dasar penafsiran hadis dan ijtihad yang kuat.

Baca Juga :  Intip Rahasia Sang Panglima TNI Sekarang yang Jarang Diketahui - Jurnal BTN

Demikianlah penjelasan mengenai hubungan antara perbedaan jumlah rakaat salat taraweh dengan perbedaan penafsiran hadis Nabi Muhammad SAW. Perbedaan pendapat ini merupakan bagian dari kekayaan khazanah keilmuan Islam dan menjadi bukti bahwa syariat Islam memiliki keluasan dan fleksibilitas dalam penerapannya.


Pertanyaan Seputar Ibadah Salat Tarawih

Berikut ini beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan terkait ibadah salat tarawih:

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat salat tarawih yang paling afdhal?

Berdasarkan pendapat ulama yang paling kuat, salat tarawih dilaksanakan sebanyak 20 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir.

Pertanyaan 2: Apakah boleh melaksanakan salat tarawih dengan jumlah rakaat yang berbeda?

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah rakaat salat tarawih. Selain pendapat yang menyatakan 20 rakaat, ada juga pendapat yang menyatakan 8 rakaat atau 12 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir. Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing, dengan tetap memperhatikan perbedaan pendapat yang ada.

Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara melaksanakan salat tarawih?

Tata cara melaksanakan salat tarawih pada dasarnya sama dengan salat sunah lainnya. Namun, terdapat perbedaan pada niat dan jumlah rakaatnya. Niat salat tarawih adalah “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillaahi ta’aalaa“. Salat tarawih dilaksanakan dengan 2 rakaat salam, dan dikerjakan secara berjamaah di masjid atau musala.

Pertanyaan 4: Apa keutamaan melaksanakan salat tarawih?

Salat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapat pahala yang besar, pengampunan dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, salat tarawih juga merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan terkait ibadah salat tarawih. Semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang ibadah sunah yang sangat dianjurkan ini.

Catatan: Artikel ini hanya memberikan informasi umum tentang salat tarawih. Untuk panduan yang lebih lengkap dan terperinci, silakan berkonsultasi dengan ulama atau ahli agama yang berkompeten.


Tips Menunaikan Salat Tarawih

Salat tarawih merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Untuk mendapatkan pahala dan keutamaan salat tarawih secara maksimal, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

Tip 1: Niat yang Benar
Niatkan salat tarawih semata-mata karena Allah SWT. Niat yang benar akan menjadi dasar diterimanya ibadah kita.

Tip 2: Berjamaah di Masjid
Salat tarawih sangat dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid. Salat berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan salat sendirian.

Tip 3: Khusyuk dan Tadabbur
Laksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan tadabbur. Perhatikan bacaan, gerakan, dan makna dari setiap amalan yang dilakukan.

Tip 4: Istirahat yang Cukup
Salat tarawih biasanya dilaksanakan pada malam hari setelah salat Isya. Pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup sebelum melaksanakan salat tarawih agar dapat menunaikan ibadah dengan baik.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, semoga kita dapat melaksanakan salat tarawih dengan lebih baik dan mendapatkan pahala serta keutamaannya secara maksimal.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru