Ketahui 4 Hal Tentang Taksonomi Bloom Revisi yang Bikin Kamu Penasaran – Jurnal BTN

jurnal


taksonomi bloom revisi

Taksonomi Bloom Revisi adalah kerangka kerja yang mengklasifikasikan tujuan pembelajaran ke dalam enam tingkatan kognitif, dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Tingkatan tersebut adalah: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Taksonomi Bloom Revisi merupakan alat yang berharga untuk perencanaan dan penilaian pembelajaran, karena memungkinkan pengajar untuk merancang kegiatan pembelajaran yang menargetkan tingkat kognitif tertentu. Selain itu, taksonomi ini juga dapat membantu siswa untuk mengidentifikasi area kekuatan dan kelemahan mereka, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah mereka.

Cobain Susu Nestle Bearbrand di Shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVlucojv

Taksonomi Bloom Revisi pertama kali diterbitkan pada tahun 1956 oleh Benjamin Bloom dan rekan-rekannya. Sejak saat itu, taksonomi ini telah mengalami beberapa kali revisi, yang terakhir pada tahun 2001. Revisi-revisi ini mencerminkan perubahan dalam praktik pendidikan dan pemahaman tentang kognisi manusia.

Taksonomi Bloom Revisi

Taksonomi Bloom Revisi adalah kerangka kerja yang mengklasifikasikan tujuan pembelajaran ke dalam enam tingkatan kognitif, dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Tingkatan tersebut adalah:

  • Mengingat
  • Memahami
  • Menerapkan
  • Menganalisis
  • Mengevaluasi
  • Mencipta

Taksonomi Bloom Revisi merupakan alat yang berharga untuk perencanaan dan penilaian pembelajaran, karena memungkinkan pengajar untuk merancang kegiatan pembelajaran yang menargetkan tingkat kognitif tertentu. Selain itu, taksonomi ini juga dapat membantu siswa untuk mengidentifikasi area kekuatan dan kelemahan mereka, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah mereka.

Misalnya, seorang pengajar yang ingin mengembangkan keterampilan mengingat siswa dapat merancang kegiatan pembelajaran yang berfokus pada menghafal fakta dan konsep. Di sisi lain, seorang pengajar yang ingin mengembangkan keterampilan mencipta siswa dapat merancang kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk menghasilkan ide-ide baru dan memecahkan masalah secara kreatif.

Taksonomi Bloom Revisi adalah alat yang fleksibel yang dapat digunakan dalam berbagai konteks pembelajaran. Ini dapat digunakan untuk merencanakan pelajaran, mengembangkan penilaian, dan menilai pembelajaran siswa. Taksonomi ini juga merupakan alat yang berharga untuk pengembangan profesional, karena dapat membantu pengajar untuk merefleksikan praktik mereka dan mengidentifikasi area untuk perbaikan.

Mengingat

Mengingat adalah tingkat kognitif paling dasar dalam Taksonomi Bloom Revisi. Ini melibatkan kemampuan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya.

Baca Juga :  Intip Rahasia Rumus Standar Deviasi yang Wajib Kamu Tahu - Jurnal BTN

  • Komponen

    Mengingat melibatkan proses pengkodean, penyimpanan, dan pengambilan informasi di memori. Informasi yang diingat dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau prosedur.

  • Contoh

    Contoh mengingat dalam konteks pendidikan meliputi menghafal nama-nama ibu kota negara, mengingat rumus matematika, atau mengingat langkah-langkah dalam prosedur ilmiah.

  • Implikasi untuk Taksonomi Bloom Revisi

    Mengingat adalah dasar untuk semua tingkat kognitif lainnya. Tanpa kemampuan mengingat informasi, siswa tidak dapat memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, atau mencipta.

Meskipun mengingat adalah tingkat kognitif yang paling dasar, ini tetap merupakan keterampilan yang penting. Kemampuan mengingat yang kuat merupakan dasar untuk kesuksesan akademis dan kesuksesan dalam kehidupan secara umum.

Memahami

Memahami adalah tingkat kognitif kedua dalam Taksonomi Bloom Revisi. Ini melibatkan kemampuan untuk memahami makna dari informasi yang telah dipelajari.

  • Komponen

    Memahami melibatkan proses menginterpretasi, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan informasi. Ini juga melibatkan kemampuan untuk membuat koneksi antara ide-ide baru dan pengetahuan yang sudah ada.

  • Contoh

    Contoh memahami dalam konteks pendidikan meliputi menjelaskan konsep dalam kata-kata sendiri, mengidentifikasi tema utama dalam sebuah teks, atau menginterpretasikan grafik atau diagram.

  • Implikasi untuk Taksonomi Bloom Revisi

    Memahami adalah tingkat kognitif yang penting karena merupakan dasar untuk tingkat kognitif yang lebih tinggi. Tanpa kemampuan memahami informasi, siswa tidak dapat menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, atau mencipta.

Memahami juga merupakan keterampilan penting untuk kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari. Ini memungkinkan kita untuk memahami instruksi, mengikuti petunjuk, dan membuat keputusan yang tepat.

Menerapkan

Menerapkan adalah tingkat kognitif ketiga dalam Taksonomi Bloom Revisi. Ini melibatkan kemampuan untuk menggunakan informasi yang telah dipelajari dalam situasi baru.

  • Komponen

    Menerapkan melibatkan proses menggunakan abstraksi, menggeneralisasi, dan mengadaptasi informasi. Ini juga melibatkan kemampuan untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan ke konteks yang berbeda.

  • Contoh

    Contoh menerapkan dalam konteks pendidikan meliputi menggunakan rumus matematika untuk memecahkan masalah dunia nyata, menggunakan prinsip-prinsip ilmiah untuk merancang eksperimen, atau menggunakan strategi membaca untuk memahami teks baru.

  • Implikasi untuk Taksonomi Bloom Revisi

    Menerapkan adalah tingkat kognitif yang penting karena merupakan jembatan antara memahami dan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Tanpa kemampuan menerapkan informasi, siswa tidak dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka secara efektif dalam situasi baru.

Baca Juga :  Intip 4 Nama Stumble Guys Keren yang Jarang Diketahui - Jurnal BTN

Menerapkan juga merupakan keterampilan penting untuk kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari. Ini memungkinkan kita untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan kita untuk memecahkan masalah, membuat keputusan, dan beradaptasi dengan situasi baru.

Menganalisis

Menganalisis adalah tingkat kognitif keempat dalam Taksonomi Bloom Revisi. Ini melibatkan kemampuan untuk memecah informasi ke dalam bagian-bagian penyusunnya, mengidentifikasi hubungan antara bagian-bagian tersebut, dan memahami struktur keseluruhan informasi tersebut.

Menganalisis adalah keterampilan penting untuk kesuksesan akademis dan kesuksesan dalam kehidupan secara umum. Ini memungkinkan kita untuk memahami dunia di sekitar kita, mengidentifikasi masalah, dan menemukan solusi.

Dalam konteks pendidikan, menganalisis melibatkan kegiatan seperti mengidentifikasi argumen utama dalam sebuah teks, mengidentifikasi tema dan simbol dalam sebuah karya sastra, atau mengidentifikasi tren dan pola dalam data.

Menganalisis juga merupakan keterampilan penting untuk pemecahan masalah. Ini memungkinkan kita untuk memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mengidentifikasi hubungan antara bagian-bagian tersebut, dan mengembangkan solusi yang efektif.

Secara keseluruhan, menganalisis adalah tingkat kognitif yang penting yang memainkan peran penting dalam pembelajaran dan kesuksesan.


Pertanyaan Umum tentang Taksonomi Bloom Revisi

Taksonomi Bloom Revisi merupakan kerangka kerja yang mengklasifikasikan tujuan pembelajaran ke dalam enam tingkatan kognitif, dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Taksonomi ini banyak digunakan dalam pendidikan untuk merencanakan pembelajaran, mengembangkan penilaian, dan menilai hasil belajar siswa.

Pertanyaan 1: Apa saja enam tingkatan kognitif dalam Taksonomi Bloom Revisi?

Enam tingkatan kognitif dalam Taksonomi Bloom Revisi adalah: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Pertanyaan 2: Mengapa Taksonomi Bloom Revisi penting dalam pendidikan?

Taksonomi Bloom Revisi penting dalam pendidikan karena menyediakan kerangka kerja untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran. Taksonomi ini juga membantu guru untuk menilai hasil belajar siswa secara lebih komprehensif.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara menerapkan Taksonomi Bloom Revisi dalam pembelajaran?

Taksonomi Bloom Revisi dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan cara menyusun tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik untuk setiap tingkatan kognitif. Guru dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran dan penilaian yang sesuai dengan tingkatan kognitif yang ingin dicapai.

Baca Juga :  Intip 4 Hal Penting Tentang Pernyataan Umum yang Wajib Kamu Intip - Jurnal BTN

Pertanyaan 4: Apa saja manfaat menggunakan Taksonomi Bloom Revisi dalam pendidikan?

Manfaat menggunakan Taksonomi Bloom Revisi dalam pendidikan antara lain meningkatkan motivasi belajar siswa, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, serta memfasilitasi pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna.

Kesimpulan

Taksonomi Bloom Revisi merupakan alat yang berharga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan memahami dan menerapkan taksonomi ini, guru dapat merancang pembelajaran yang lebih efektif dan membantu siswa mencapai hasil belajar yang lebih optimal.

Transisi ke Artikel Tips

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana menerapkan Taksonomi Bloom Revisi dalam praktik pembelajaran, silakan baca artikel Tips berikut:

  • [Link ke Artikel Tips]


Tips Menerapkan Taksonomi Bloom Revisi dalam Pembelajaran

Taksonomi Bloom Revisi adalah kerangka kerja yang mengklasifikasikan tujuan pembelajaran ke dalam enam tingkatan kognitif, dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Taksonomi ini dapat digunakan untuk merencanakan pembelajaran, mengembangkan penilaian, dan menilai hasil belajar siswa.

Tip 1: Susun Tujuan Pembelajaran yang Jelas dan Spesifik
Susun tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik untuk setiap tingkatan kognitif. Hal ini akan membantu siswa memahami apa yang diharapkan dari mereka dan akan memudahkan guru untuk menilai hasil belajar mereka.

Tip 2: Gunakan Berbagai Metode Pembelajaran
Gunakan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkatan kognitif yang ingin dicapai. Misalnya, untuk tingkatan kognitif mengingat, guru dapat menggunakan metode ceramah atau presentasi. Untuk tingkatan kognitif memahami, guru dapat menggunakan metode diskusi atau tanya jawab.

Tip 3: Kembangkan Penilaian yang Komprehensif
Kembangkan penilaian yang komprehensif yang mengukur kemampuan siswa pada semua tingkatan kognitif. Hal ini akan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kemajuan belajar siswa dan akan membantu guru mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Tip 4: Berikan Umpan Balik yang Bermakna
Berikan umpan balik yang bermakna kepada siswa tentang kemajuan belajar mereka. Umpan balik harus spesifik, jelas, dan dapat ditindaklanjuti. Hal ini akan membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka dan akan memotivasi mereka untuk terus belajar.

Dengan menerapkan tips ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan membantu siswa mencapai hasil belajar yang lebih optimal.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru