Ketahui 4 Sifat Mustahil Rasul yang Jarang Diketahui – Jurnal BTN

jurnal


sifat mustahil rasul

Sifat mustahil rasul adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang rasul. Sifat-sifat ini berlawanan dengan sifat wajib rasul, yaitu sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang rasul. Sifat mustahil rasul ada empat, yaitu:

  1. Kidzb (dusta)
  2. Khiyanah (khianat)
  3. Baladah (bodoh)
  4. Fasik (durhaka)

Keempat sifat ini menunjukkan bahwa seorang rasul adalah orang yang jujur, amanah, cerdas, dan taat kepada Allah. Sifat-sifat ini sangat penting bagi seorang rasul karena mereka harus dapat menyampaikan ajaran Allah dengan benar dan menjadi contoh bagi umatnya.

Cobain Susu Nestle Bearbrand di Shopee : https://s.shopee.co.id/7zsVlucojv

Sifat mustahil rasul juga memiliki implikasi penting bagi umat Islam. Sifat-sifat ini mengajarkan kita untuk selalu jujur, amanah, cerdas, dan taat kepada Allah. Dengan mengikuti sifat-sifat ini, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah.

Sifat Mustahil Rasul

Sifat mustahil rasul adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang rasul. Sifat-sifat ini berlawanan dengan sifat wajib rasul, yaitu sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang rasul.

  • Kidzb (dusta)
  • Khiyanah (khianat)
  • Baladah (bodoh)
  • Fasik (durhaka)

Keempat sifat ini menunjukkan bahwa seorang rasul adalah orang yang jujur, amanah, cerdas, dan taat kepada Allah. Sifat-sifat ini sangat penting bagi seorang rasul karena mereka harus dapat menyampaikan ajaran Allah dengan benar dan menjadi contoh bagi umatnya.

Sebagai contoh, sifat kidzb (dusta) menunjukkan bahwa seorang rasul tidak mungkin berbohong. Hal ini karena seorang rasul adalah penyampai wahyu Allah, dan wahyu Allah adalah benar dan tidak mungkin salah. Demikian pula dengan sifat khiyanah (khianat), seorang rasul tidak mungkin mengkhianati amanah yang diberikan kepadanya, yaitu menyampaikan ajaran Allah dengan benar.

Sifat mustahil rasul juga memiliki implikasi penting bagi umat Islam. Sifat-sifat ini mengajarkan kita untuk selalu jujur, amanah, cerdas, dan taat kepada Allah. Dengan mengikuti sifat-sifat ini, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah.

Kidzb (dusta)

Kidzb (dusta) adalah salah satu sifat mustahil rasul, yaitu sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang rasul. Hal ini karena seorang rasul adalah penyampai wahyu Allah, dan wahyu Allah adalah benar dan tidak mungkin salah. Seorang rasul yang berdusta berarti ia telah menyampaikan sesuatu yang tidak benar dari Allah, dan hal ini tentu saja tidak mungkin terjadi.

Sebagai contoh, dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang rasul yang tidak pernah berdusta. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah berikut:

“Dan tiadalah ia (Muhammad) mengucapkan (sesuatu) dari kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. An-Najm: 3-4)

Ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad tidak mungkin berdusta karena semua ucapannya adalah wahyu dari Allah. Sifat kidzb (dusta) juga bertentangan dengan sifat wajib rasul lainnya, seperti sifat siddiq (jujur) dan amanah (dapat dipercaya). Seorang rasul yang jujur dan dapat dipercaya tidak mungkin berdusta.

Baca Juga :  Ketahui 4 Rahasia Angka Bahasa Inggris yang Bikin Kamu Penasaran - Jurnal BTN

Sifat kidzb (dusta) memiliki implikasi penting bagi umat Islam. Sifat ini mengajarkan kita untuk selalu jujur dan tidak berbohong. Dengan menjauhi sifat kidzb, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah.

Khiyanah (khianat)

Khiyanah (khianat) merupakan salah satu sifat mustahil rasul, yaitu sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang rasul. Hal ini karena seorang rasul adalah penyampai wahyu Allah, dan khiyanah berarti mengingkari amanah yang diberikan oleh Allah. Seorang rasul yang khiyanah berarti ia telah mengingkari amanah untuk menyampaikan ajaran Allah dengan benar.

  • Pengkhianatan terhadap ajaran Allah

    Salah satu bentuk khiyanah yang dapat dilakukan oleh seorang rasul adalah pengkhianatan terhadap ajaran Allah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengubah ajaran Allah, menyembunyikan ajaran Allah, atau menyampaikan ajaran Allah dengan tidak benar. Seorang rasul yang khiyanah terhadap ajaran Allah berarti ia telah mengingkari tugasnya sebagai penyampai wahyu Allah.

  • Pengkhianatan terhadap umat

    Selain pengkhianatan terhadap ajaran Allah, seorang rasul juga dapat melakukan pengkhianatan terhadap umat. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan kepercayaan umat untuk kepentingan pribadi, merugikan umat, atau tidak memperjuangkan kepentingan umat. Seorang rasul yang khiyanah terhadap umat berarti ia telah mengingkari tugasnya sebagai pemimpin umat.

Sifat khiyanah (khianat) memiliki implikasi penting bagi umat Islam. Sifat ini mengajarkan kita untuk selalu jujur, amanah, dan dapat dipercaya. Dengan menjauhi sifat khiyanah, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah.

Baladah (bodoh)

Baladah (bodoh) merupakan salah satu sifat mustahil rasul, yaitu sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang rasul. Hal ini dikarenakan seorang rasul adalah penyampai wahyu Allah, dan kebodohan berarti tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang ajaran Allah. Seorang rasul yang bodoh berarti ia tidak memahami ajaran Allah yang disampaikannya, dan hal ini tentu saja tidak mungkin terjadi.

  • Ketidakmampuan memahami ajaran Allah

    Seorang rasul yang bodoh berarti ia tidak mampu memahami ajaran Allah yang diterimanya. Hal ini dapat disebabkan oleh keterbatasan intelektual atau kurangnya pemahaman tentang bahasa Arab, yang merupakan bahasa Al-Qur’an. Seorang rasul yang tidak memahami ajaran Allah tidak mungkin menyampaikan ajaran tersebut dengan benar kepada umatnya.

  • Ketidakmampuan bernalar dan berargumentasi

    Selain ketidakmampuan memahami ajaran Allah, seorang rasul yang bodoh juga tidak mampu bernalar dan berargumentasi dengan baik. Hal ini dapat menyulitkannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit dari para pengikutnya atau dalam menghadapi tantangan dari orang-orang yang tidak percaya. Seorang rasul yang tidak mampu bernalar dan berargumentasi dengan baik tidak mungkin meyakinkan orang lain untuk menerima ajaran Allah.

  • Mudah terpengaruh oleh hawa nafsu

    Seorang rasul yang bodoh juga mudah terpengaruh oleh hawa nafsu. Hal ini dapat menyebabkannya mengambil keputusan yang salah atau menyampaikan ajaran Allah sesuai dengan keinginan pribadinya. Seorang rasul yang mudah terpengaruh oleh hawa nafsu tidak mungkin menjadi pemimpin yang baik bagi umatnya.

Baca Juga :  Intip 4 Hal Penting tentang Cara Menghilangkan Panu - Jurnal BTN

Sifat baladah (bodoh) memiliki implikasi penting bagi umat Islam. Sifat ini mengajarkan kita untuk selalu mencari ilmu dan pengetahuan, serta tidak mudah terpengaruh oleh hawa nafsu. Dengan menjauhi sifat baladah, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah.

Fasik (durhaka)

Fasik (durhaka) merupakan salah satu sifat mustahil rasul, yaitu sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh seorang rasul. Hal ini karena seorang rasul adalah penyampai wahyu Allah, dan kefasikan berarti mengingkari perintah Allah dan melanggar larangan-Nya. Seorang rasul yang fasik berarti ia telah mengingkari tugasnya sebagai penyampai ajaran Allah.

Kefasikan seorang rasul dapat terlihat dari berbagai macam perbuatan, seperti:

  • Melakukan syirik (menyekutukan Allah)
  • Melakukan dosa besar
  • Meninggalkan kewajiban agama
  • Berbuat zalim kepada orang lain

Seorang rasul yang fasik tidak mungkin menjadi pemimpin yang baik bagi umatnya. Hal ini karena ia tidak dapat menjadi teladan bagi umatnya dan tidak dapat dipercaya untuk menyampaikan ajaran Allah dengan benar. Oleh karena itu, sifat fasik merupakan salah satu sifat mustahil rasul yang menunjukkan bahwa seorang rasul harus memiliki akhlak yang mulia dan selalu taat kepada perintah Allah.

Sifat fasik (durhaka) memiliki implikasi penting bagi umat Islam. Sifat ini mengajarkan kita untuk selalu taat kepada perintah Allah dan menjauhi segala bentuk kefasikan. Dengan menjauhi sifat fasik, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah.


Sifat-sifat yang Tidak Mungkin Dimiliki oleh Rasul

Bagian ini akan menyajikan beberapa pertanyaan umum terkait sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh rasul (sifat mustahil rasul) beserta jawabannya.

Pertanyaan 1: Mengapa seorang rasul tidak mungkin memiliki sifat dusta?

Seorang rasul adalah penyampai wahyu Allah, yang merupakan kebenaran mutlak. Jika seorang rasul berdusta, berarti ia telah menyampaikan sesuatu yang tidak benar dari Allah, dan hal ini tentu saja tidak mungkin terjadi.

Pertanyaan 2: Apakah sifat khianat termasuk sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh rasul?

Ya, khianat termasuk sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh rasul. Khianat berarti mengingkari amanah, dan seorang rasul memiliki amanah untuk menyampaikan ajaran Allah dengan benar kepada umatnya. Jika seorang rasul khianat, berarti ia telah mengingkari tugasnya sebagai penyampai wahyu Allah.

Baca Juga :  Intip 4 Rahasia Gerak Lokomotor yang Bikin Kamu Penasaran - Jurnal BTN

Pertanyaan 3: Mengapa seorang rasul tidak mungkin memiliki sifat bodoh?

Seorang rasul adalah penyampai wahyu Allah, yang merupakan ajaran yang kompleks dan mendalam. Jika seorang rasul bodoh, berarti ia tidak memahami ajaran Allah yang diterimanya, dan hal ini tentu saja tidak mungkin terjadi.

Pertanyaan 4: Apakah sifat fasik termasuk sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh rasul?

Ya, fasik termasuk sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh rasul. Fasik berarti mengingkari perintah Allah dan melanggar larangan-Nya. Jika seorang rasul fasik, berarti ia tidak taat kepada Allah, dan hal ini tentu saja tidak mungkin terjadi.

Kesimpulannya, sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh rasul adalah sifat-sifat yang bertentangan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai penyampai wahyu Allah. Sifat-sifat ini meliputi dusta, khianat, bodoh, dan fasik.

Artikel selanjutnya akan membahas tentang tips-tips untuk meneladani sifat-sifat mulia para rasul.


Tips Meneladani Sifat Mulia Rasul

Meneladani sifat mulia rasul adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:

Tip 1: Jauhi sifat dusta
Dusta atau berbohong adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Seorang muslim yang baik harus selalu berkata jujur, meskipun dalam keadaan sulit. Dengan menghindari sifat dusta, kita dapat menjaga kepercayaan orang lain dan membangun hubungan yang baik dengan sesama.

Tip 2: Jangan pernah berkhianat
Khianat atau mengingkari amanah adalah perbuatan yang sangat keji. Seorang muslim yang baik harus selalu menepati janji dan tidak merugikan orang lain. Dengan menghindari sifat khianat, kita dapat menjaga kepercayaan orang lain dan membangun masyarakat yang adil dan harmonis.

Tip 3: Tingkatkan pengetahuan dan pemahaman agama
Kebodohan atau kurangnya pengetahuan tentang agama dapat membuat seseorang mudah terjerumus ke dalam kesesatan. Seorang muslim yang baik harus selalu mencari ilmu dan pengetahuan, terutama ilmu agama. Dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman agama, kita dapat membentengi diri dari ajaran-ajaran yang menyesatkan dan menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Allah SWT.

Tip 4: Jauhi perbuatan fasik
Fasik atau berbuat durhaka kepada Allah SWT adalah dosa besar yang harus dihindari oleh setiap muslim. Seorang muslim yang baik harus selalu taat kepada perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan menghindari perbuatan fasik, kita dapat meraih keridhaan Allah SWT dan hidup bahagia di dunia dan akhirat.

Kesimpulannya, meneladani sifat mulia rasul adalah sangat penting bagi setiap muslim. Dengan menjauhi sifat-sifat tercela dan mengamalkan sifat-sifat mulia, kita dapat meningkatkan kualitas diri, membangun masyarakat yang lebih baik, dan meraih keridhaan Allah SWT.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru